LAPORAN PKL : "ANGLE TEMATIK DALAM ACARA LIPUTAN DI USM TV SEMARANG"



TEKNIK TATA KAMERA : ANGLE TEMATIK DALAM ACARA LIPUTAN DI USM TV  SEMARANG

Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)

Oleh :
Galuh Andy Wicaksono
NIM 2014230019



PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2018


“TEKNIK TATA KAMERA : ANGLE TEMATIK DALAM ACARA LIPUTAN DI USM TV  SEMARANG


Laporan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)

Oleh :
Galuh Andy Wicaksono
NIM 2014230019



Merupakan Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG





KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena hanya berkat dan Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini dari praktek kerja lapangan dengan judul TEKNIK TATA KAMERA : ANGLE TEMATIK DALAM ACARA LIPUTAN DI USM TV SEMARANG”. Memamng penyusun mengakui banyak kendala yang penuyusun hadapi dalam kegiatan ini. Penyusun yang selama ini memahami ilmu dalam tataran teoritis kini bisa mengambil langah dan menyikapi dunia kerja yang real yang nantinya akan kami alami.
Kegiatan PKL ini sangat bermanfaat bagi penyusun agar lebih bisa akrab dengan dunia kerja dan menimba sebanyak mungkin ilmu yang akan bermanfaat bagi penyusun setelah lulus nanti. Belajar hal-hal praktis memberikan banyak tantangan dan kendala yang membuat penyusun semakin bersemangat untuk terus belajar, meski ini semua tidak mudah tetapi bagian terpenting telah kami lewatinyakniproses belajar.
Atas selesainya laporan ini, tak lupa penuyusun turut menyampaikan ucapan terimah kasih kepada :
1.      Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan, rezeki, kemudahan, dan kasih sayang-Nya.
2.      Bapak Dr. Willy Tri Hardianto, S.Sos., MM., M.AP selaku kepala program study (Ilmu Komunikasi) Universitas Tribuana Tunggadewi atas bantuannya selam PKL berlangsung.
3.      Bapak Dosen pembimbing A. Ghofur, S.I.kom., M.I.kom selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dari awal hingga selesai pembuatan laporan PKL.
4.      Team Manajemen berita USM TV Semarang mas Apoy dan mas Kukuh yang telah membina dan memberikan informasi dengan sabar dalam proses pelaksanaan dan pembuatan laporan PKL.
5.      Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam saran dan informasi sehingga laporan PKL dapat terselasaikan.
Semoga ALLAH SWT memberkati dan membalas kebaikan yang lebih besar dari yang mereka berikan selama ini. Penyusun menyadari bahwa memiliki keterbatasan pengetahuan, referensi dan pengalaman yang dimiliki sehingga laporan PKL ini belumlah sempurna atas segala kekurangannya penyusun harapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini dan penyusun meminta maaf sebesar-besarnya apabila ada salah kata dalam pembuatannya.

                                                                       

Malang, 10 Januari 2019

                                                                        Galuh Andy Wicaksono
           

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
BAB I.................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3.Tujuan PKL......................................................................................... 3
1.4.Manfaat............................................................................................... 4
BAB II.................................................................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5
2.1.Pengertian Komunikasi....................................................................... 5
2.2.Pengertian Komunikasi Massa............................................................ 6
1.      Fungsi Komunikasi Massa............................................................. 6
2.      Ciri-ciri Komunikasi Massa........................................................... 7
2.3.   Televisi Sebagai Bentuk Komunikasi Visual dan Audio................... 8
2.4.   Pengertian Liputan Televisi................................................................ 9
2.5.   Pengertian Kameraman...................................................................... 9
2.6.   Tugas Seorang Kameraman................................................................ 10
2.7.   Teknik Pengambilan Gambar............................................................. 11
BAB III................................................................................................................. 20
METODE PELAKSANAAN PKL...................................................................... 20
3.1  Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL.................................................. 20
3.2  Metode Pengambilan Data PKL........................................................... 21
3.3  Matrikulasi Praktek Kerja Lapangan.................................................... 22
BAB IV................................................................................................................. 24
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN............................................................... 24
4.1. Gambaran Umum Lokasi................................................................... 24
4.2.Sejarah Perusahaan.............................................................................. 24
4.3.Profil Perusahaan................................................................................. 25
4.4.Visi, Misi, dan Moto Perusahaan........................................................ 27
4.5.Struktur Organisasi.............................................................................. 27
4.6.Standar Opersional Prosedur............................................................... 28
BAB V.................................................................................................................. 30
PEMBAHASAN.................................................................................................. 30
5.1.   Pelaksanaan Magang Tanggal 24 Juli- 8 September 2017.................. 30
5.2.   Tugas-tugas PKL................................................................................ 31
5.3.   Evaluasi.............................................................................................. 35
BAB VI................................................................................................................. 38
    KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 38
6.1.   Kesimpulan......................................................................................... 38
6.2.   Saran .................................................................................................. 38
    DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 40

 

 

 

 



BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

            Menurut Rakhmat (2004:65), Komunikasi Massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak umum menggunakan media massa, baik itu melalui media cetak (majalah dan koran) maupun media elektronik (tv, radio), sehingga pesan dapat disampaikan melalui media massa produk dan komoditi yang mempunyai nilai tukar, serta acuan simbolik yang mempunyai nilai guna. Komunikasi massa terbagi menjadi dua macam yaitu melalui media cetak (koran, majalah) dan media elektronik (radio dan televisi). Selain itu saat ini juga muncul media baru yaitu melalui media online atau internet.
Semakin berkembangnya dunia tekologi informasi, dunia media pun kini terus berkembang. Salah satu yang mengalami perkembangan yang cukup pesat adalah Televisi. Televisi yang mampu menyampaikan pesan atau informasi  secara audio visual dianggap menjadi mode komunikasi massa yang paling banyak diminati.
Televisi merupakan sebagian dari kebudayaan audio visual yang membawa pengaruh bagi kehidupan manusia baik berupa sikap maupun kepribadian masyarakat. Hal ini disebabkan karena jangkauan siaran televisi sudah menjangkau ke berbagai wilayah, bahkan wilayah terpencil pun sudah mengenal adanya siaran televisi. Kultur yang dibawa oleh televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di masyarakat, entah itu bersifat positif maupun negatif. Apalagi


Sebetulnya yang esensial dari kultur ini pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama, sebelum kebudayaan tulis atau cetak menggesernya. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan, informasi, pengajaran, ilmu, dan hiburan ( Wibowo, 2007: 17 ).
Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan informasi-informasi yang serba cepat, jelas dan juga membutuhkan hiburan segar yang mampu mengatasi segala kejenuhan. Oleh karena itu, banyak bermunculan stasiun televisi yang berusaha memenuhi segala kebutuhan informasi maupun hiburan. Keberadaan stasiun televisi swasta pun kini terus bermunculan seiring dengan tergulingnya masa orde baru. Hal ini tak pelak menghadirkan sebuah realita baru yaitu persaingan antar media penyiaran seperti yang terjadi saat ini. Jika pada masa orde baru dulu, dunia pertelevisian didominasi oleh stasiun televisi milik pemerintah, kini yang terjadi malah sebaliknya. Dengan berbagai macam program acara yang beragam, kini televisi swasta menjadi stasiun televisi yang banyak diminati oleh masyarakat.
Hal serupa juga terjadi di USM TV, USM TV yang merupakan salah satu stasiun televisi lokal di kota Semarang yang sedang mulai berkembang. USM TV terus berusaha untuk merebut hati para audiens khususnya yang yang tinggal di area Kota Semarang. Fenomena perkembangan dunia media ini juga tak luput dari pengamatan berbagai lembaga pendidikan di tanah air, salah satunya adalah Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Unitri). Melalui program studi Ilmu Komunikasi, Unitri terus berusaha mempersiapkan mahasiswanya agar bisa bersaing di dunia media. Tak hanya melalui teori-teori yang di sampaikan selama masa perkuliahan di kelas, Unitri juga rutin melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk menerapkan teori dan disiplin ilmu yang diperoleh mahasiswa selama kuliah dengan soft skill dan berbagai macam aspek  kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja khusunya di dunia media.
Mengacu pada pertimbangan di atas, laporan ini akan berfokus pada proses produksi salah satu program acara di USM TV. Hal ini tidak lepas dari keinginan untuk memahami bagaimana proses produksi program TV tersebut, sehingga judul PKL yang diambil ialah Teknik tata kamera : Angle tematik dalam acara Liputan di USM TV Semarang.”

1.2. Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah : Bagaimana Proses pengambilan gambar dengan Angel Tematik dalam acara liputan di USM TV ?

1.3. Tujuan PKL

            Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, antara lain:
1.      Untuk mengetahui teknik Tata kamera dalam acara Liputan di USM TV.
2.      Untuk mensingkronkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan dunia kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja khusunya di dunia pertelevisian

1.4. Manfaat

a. Bagi Mahasiswa
1.      Sebagai sarana bagi mahasiswa untuk mempraktekan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.
2.      Dapat mengetahui kondisi dunia kerja yang nyata dan persaingannya serta menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia kerja khususnya dunia broadcasting sehingga menjadi tolak ukur penentu karier di masa mendatang.
b. Bagi Lembaga Pendidikan
1.      Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
2.      Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi.
3.      Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
c. Bagi Perusahaan
1.      Menjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dengan lembaga pendidikan, sehingga bisa dijadikan referensi untuk menyiapkan tenaga kerja yang lebih maju dan kompetetif.
2.      Sebagai upaya ikut membantu menyiapkan tenaga terampil bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja.
3.      Kontribusi mahasiswa PKL baik pikiran dan tenaga bisa membantu pihak perusahaan dalam proses produksi program acara di USM TV.


BAB II

 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Komunikasi

Manusia adalah mahluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari, manusia saling berinteraksi untuk mewujudkan sebuah keinginan pribadi maupun kelompoknya. Interaksi yang mereka lakukan merupakan salah satu bentuk proses komunikasi.  Komunikasi merupakan unsure penting dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu peran komunikasi dalam interaksi sesama manusia,  baik itu secara personal ataupun kelompok menjadi sangat penting dalam kehidupan. Ada beberapa pengertian  mengenai komunikasi itu sendiri oleh beberapa ahli.
Menurut Lasswell, (cara yang baik untuk mengambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut) “Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? (Deddy Mulyana, 2008, halaman:69)
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah


usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).
Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasawarsa terakhir perkembangan teknologi sudah demikian pesatnya memberikan dampaknya yang menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu hal yang berkembang sangat pesat dan menjadi pemicu dari perkembangan yang ada adalah komunikasi

2.2. Pengertian Komunikasi Massa

Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188-189) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sedangkan komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Media massa bagi kehidupan masyarakat saat ini komunikasi massa itu sendiri telah memanfaatkan berbagai macam bentuk media yang digunakan mulai dari media cetak, media elektronik hingga media online. Namun dari beberapa media yang telah disebutkan di atas, media elektronik khususnya televisi menjadi media yang cukup berkembang pesat. Hal ini dikarenakan media televisi mampu mengemas informasi dalam bentuk audio visual dan mampu menjangkau luas.

1.  Fungsi Komunikasi massa

Laswell ( dalam Wiryanto, 2016 : 10 ) menyebutkan fungsi – fungsi komunikasi sebagai berikut :

1.      Surveillance of environment
Fungsinya sebagai pengamatan lingkungan, yang oleh Scharamm disebut sebagai decorder yang menjalankan fungsi the wathcer.
2.      Correlation of the parth society in responding to the invorenment
Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungan. Schramm menamakan fungsi ini sebagai interpreter yang melakuakan fungsi the forum.
3.      Transmission of the social heritage from one generation to the next
Fungsi penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Scrhramm menamakan fungsi ini sebagai encorder yang menjalankan fungsi the teacher.

2. Ciri – ciri Komunikasi Massa

            Ciri – ciri komunikasi massa menurut Assegaf ( dalam Mondry 2008:16 ) sebagai berikut :
1.      Komunikasi massa bersifat searah
2.      Menyajikan aneka atau rangkaian pilihan informasi yang luas, baik ditinjau dari khalayak yang ingin menjadi sasaran maupun dari sisi pilihan isi yang diberikan kepada khlayak “pemirsa” ( namun kini semakin banyak media yang mengembangkan spesialisasi atau segmentasinya ). 
3.      Media massa bersifat dapat menjangkau khalayak yang besar dan tersebar karena jumlah media massa lebih sedikit dari khalayak yang dimanfaatkan.
4.      Organisasi penyelenggara komunikasi massa merupakan lembaga masyarakat yang harus peka terhadap berbagai hal, seperti lingkungannya, termasuk lingkungan masyarakatnya.
Meskipun memiliki ciri yang sama seperti yang diungkapkan tersebut, tetapi pesan yang diterima khalayak dari media cetak dan elektronik, menurut Effendy (1986), memiliki perbedaan : pesan – pesan yang disampaikan media elektronik hanya sekilas dan “mengharuskan” khalayak selalu berada dekat pesawat radio dan televisi, sedangkan berbagai pesan yang disampaikan melalui media massa cetak dapat disampaikan lebih lama, dikaji ulang dan dipelajari atau dibaca tiap kesempatan. Karna itu pula, pesan – pesan disampaikan media massa cetak dapat dituliskan dengan lebih canggih dan ilmiah.

2.3. Televisi Sebagai Bentuk Komunikasi Visual dan Audio

Definisi komunikasi visual menurut informasi dari Institut Seni Indonesia Denpasar adalah “penyampaian pesan yang terencana dan sangat persuasif mengunakan simbol-simbol yang dapat diterjemahkan sesuiai dengan kapasitas dan kemampuan publik dalam menerima pesan yang disampaikan melalui berbagiai media informasi.” Kalimat terakhir “melalui berbagai media informasi” dapat diartikan media elektronik maupun non elektronik dan salah satunya adalah televisi. Namun televisi tidak dapat berdiri hanya dengan visual saja, audio juga diperlukan sebagai bentuk sinergi yang tidak dapat dipisahkan.sebagai contoh, pada saat ini penonton tidak hanya menikmati gambar yang disajikan oleh televisi namun suara yang bagus juga dibutuhkan oleh penonton. Dan hal ini sangat sesuai dengan bentuk komunikasi secara umum, yaitu :
1. komunikasi verbal yaitu komunikasi yang menggunakan simol bunyi (phonic symbol) yang dapat dimengerti berdasarkan kesepakatan system.
2. komunikasi non verbal yaitu bentuk komunikasi yang mengunakan lambing-lambnag atau gambar visual untuk mewakili suatu karakter symbol bunyi.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi merupakan sebuah gabungan dari dua bentuk komunikasi yaitu verbal dan non verbal atau gabungan dari komunikasi visual dan komunikasi audio yang disusun secara terencana dan baik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik pula.

2.4. Pengertian Liputan Televisi

Jurnalistik televisi merupakan salah satu bagian dari jurnalistik elektronik seperti radio, internet, layanan video phone dan sebagainya. Dan jenis programnya pun beraneka ragam. Namun yang akan diuraikan dalam laporan ini hanya liputan yang terjadwal, karna hal tersebut terkait dengan dengan tema laporan.
Berikut ini adalah beberapa pengertan liputan dari berbagai sumber yang kiranya dapat dijadikan sebagai acuan. Menurut kamus besar bahasa indonesia liputan adalah membuat berita atau laporan secara terperinci tentang suatu masalah atau peristiwa.

2.5. Pengertian Kameraman

Kameraman atau yang sering disebut dengan kameraman (camera person) adalah seseorang yang berprofesi dan bertugas melakukan aktivitas pengambilan gambar, kameramen harus memastikan bahwa ia mengambil gambar dengan focus, framing yang tepat, pengaturan level atau suara yang sesuai, gambar yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan bertanggung jawab atas kualitas gambar yang diperoleh.

2.6. Tugas Seorang Kameraman

      Kameraman atau camera person dapat digolongkan menjadi 2 :
1. Kameraman Produksi (EFP / Eectronic Field Produktion)
2. Kameraman Liputan (ENG / Electronic News Gathering)
Secara umum, kameraman liputan adalah kameraman yang berada dalam divisi news atau pemberitaan, yang bertugas untuk meliput peristiwa, kegiatan, atau berita yang terjadi secara langsung dilapangan.
Tugas dan tanggung jawab sebagai kameraman antara lain :
a)      Menanggani kerja kamera, sehingga menghasilkan gambar yang memenuhi tuntutan artistic sesuai shooting script dan pengarahan acara atau PD (Program Directure).
b)      Memahami komposisi gerak dan ukuran objek yang bergerak.
c)      Memahami kontinuitas gambar yang satu dengan yang lain.
d)     Membantu mengarahkan acara dalam memeberikan saran dan alas an yang tepat dalam penetapan kamera, sudut pengambilan gambar, serta gerakan kamera dilihat dari segi kepentingan artistic.
e)      Bekerjasama dengan lightingman, soundman,dan lingkungan untuk mengatur mutu dan kualitas gambar dan suara.
f)       Selalu siap ditempat saat pengambilan gambar dan bertanggung jawab atas setting kamera serta kemantapan gambar.
g)      Benar-benar memahami cara kerja peralatan kamera, perawatan, dan mengawasi kelengkapan peralatan baik sebelum maupun sesudah shooting.
h)      Membuat dan mengisi buku laporan kamera serta bertanggung jawab atas pemakaian alat-alat. (TA: Wendi Tri Wicaksono)

2.7. Teknik Pengambilan Gambar

Dalam teknik pengambilan gambar, seorang kameraman harus mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
1. White Balance
White Balance betujuan untuk mensosialisasikan lensa kamera dengan keadaan sekitar objek perekaman. Dalam melakukan W/B perlu memperhatikan aspek pencahayaan dan filter.
2. Focusing
Focusing adalah usaha mencari gambar objek paling dekat dari semua objek dengan ukuran gambar (frame size) paling dekat dan memposisikan gambar sejelas mungkin dengan memutar ring focus. Kameraman bisa melakukan peng
ecekan dengan zoom in-zoom out untuk mendapatkan variasi gambar yang diinginkan.
3. Mengambil Kamera
Jika kamera akan digunakan dengan posisi handheld (tanpa tripod) maka biasakan mengambilnya dengan tangan kanan kemudian diletakkan di pundak. Begitu juga jika kamera akan digunakan dengan mengunakan tripod, gunakan tangan kanan untuk mengambilnya dan memasang ke tripod menggunakan tangan kiri. Supaya leluasa dalam memasang kamera pada tripod.
4. Pengecekan Kamera
Sebelum melakukan pengambilan gambar, kameraman harus mengecek peralatan kamera :
a)      Apakah baterainya masih penuh?
b)      Apakah mic-nya berfungsi dengan baik.
c)      Apakah tripodnya berfungsi dengan baik?
d)     Apakah kabelnya lengkap?
e)      Apakah kaset yang akan digunakan tersedia?
f)       Usahakan punya cadangan baterai dan kaset
g)      Usahakan punya persediaan slotip untuk keperluan mendesak
h)      Usahakan ada cadangan bolham
i)        Jika mengunakan lampu PLN apakah cukup tersedia jaringan dan kapasitasnya.
5. Setting Kamera
Dalam proses ini kameraman harus mengeset setting menu-menu yang ada dikamera. Tentunya tidak semua bisa disetting. Ada juga yang memang sudah default ( dari pabriknya). Yang sering di setting biasanya menyangkut sound dan speed record. Untuk audio gunakan yang 16 bit, sementara untuk speed record pilihlah yang SP (standard play). Selain itu untuk audio diatur levelnya, biasanya untuk reportase dikenal ada dua chanel audio, audio  untuk atmosfer ( suara langsung dari tempat kejadian)  dan suara voice over ( dubbing ). Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar, yaitu :
1.      Camera angle (sudut pandang pengambilan gambar), posisi kamera pada saat pengambilan gamba. Masing-masing angle punya arti tertentu.
2.      Frame size (ukuran gambar), ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek bersangkutan.
3.      Gerakan kamera, pergerakan kamera sementara objek tetap diam.
4.      Komposisi, seni menempatkan gambar pada posisi yang baik dan enak untuk dilihat


1.      Camera Angel
Dalam pengambilan sudut pandang gambar, penulis membagi menjadi lima camera angel, yaitu :
a.      Bird Eye View
Pengambilan gambar dengan posisi kamera diatas ketinggian objek yang direkam. Dengan maksud memperlihatkan objek-objek yang lemah dan tak berdaya.
b.      High Angle
Pengambilan gambar dari atas objek, tidak begitu tinggi dari objek. Dengan maksud untuk memperlihatkan objek lemah, tidak memiliki kuasa.
c.       Low Angle
Pengambilan gambar dari bawah objek (dibawah dada objek). Dengan maksud memperlihatkan objek yang memiliki kuasa dan berwibawa.
d.      Eye Level
Pengambilan gambar yang sejajar dengan objek. Posisi kamera dan objek lurus sejajar dengan objek. Dengan maksud memperlihatkan bahwa kesamaan derajat dan pangkat, atau bisa dikatakan sejajar.
e.       Frog Eye
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera sejajar dengan dasar(alas atau tanah). Sudut pandang pengambilan gambar ini mempunyai kesan dramatis untuk memperlihatkan suatu pemandangan yang ane, ganjil, atau memiliki makna kebesaran.
2.      Frame Size
Kekuatan gambar berita dilihat dari frame size yang digunakan. Ada beberapa frame size yang sering digunakan, yaitu :
·         Close Up (ECU)
Merupakan pengambilan gambar sangat dekat sekali, misalnya hidung telinga dan mata. Berfungsi untuk menunjukan detail suatu objek.
·         Big Close Up (BCU)
Pengambilan gambar dari bagian kepala hingga dagu objek. Fungsinya adalah menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.
·         Close UP (CU)
Pengambilan gambar dari batas kepala sampai lebar bagian bawah. Fungsinya untuk memberikan gambaran objek secara jelas.
·         Midle Close Up (MCU)
Pengambilan gambar dari batas atas kepala hingga dada atas. Fungsinya untuk menegaskan profil seseorang.

·         Mid Shot (MS)
Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dada atas. Berfungsi untuk menegaskan profil seseorang.
·         Knee Shot ( KS)
Pengambilan gambar dari batas kepala hingga lutut. Fungsinya untuk memperlihatkan sosok objek (sama dengan MS).
·         Full Shot
Pengambilan gambar dari batas kepala hingga kaki. Fungsinya untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan sekitar.
·         Long Shot (LS)
Pengambilan gambar objek penuh dengan latar belakangnya. Berfungsi untuk memperlihatkan objek dengan latar belakangnya.
·         One Shot (1S)
Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya untuk memperlihatkan seseorang dalam frame.
·         Two Shot (2S)
Pengambilan gambar dua objek. Berfungsi untuk adegan dua orang yang sedang berinteraksi.
·         Three Shot (3S)
Pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya untuk menunjukan tiga orang berinteraksi.
·         Group Shot (GS)
Pengambilan gambar dengan memperlihatkan objek lebih dari tiga orang. Berfungsi untuk menunjukan sebuah kegiatan atau aktivitas sekitar.
3.      Gerakan Kamera
a.       Zoom In/Zoom Out (mendekat dan menjauh)
Cara kerjanya dengan memutar bagian lensa kamera. Jika diputar kebelakang maka ia akan zoom out, dan jika diputar kedepan maka akan zoom in.
b.      Tilting (dari bawah ke atas dan dari atas kebawah)
Tilting terdapat 2 cara, yaitu tilt-up dan tilt-down. Tilt-up yaitu pergerakan dari bawah keatas dan Tilit-down pergerakan atas kebawah.
c.       Panning
Teknik panning adalah mengerakan kamera mnengikuti urutan objek, baik dari kanan ke kiri atau kiri ke kanan atau yang sering disebut dengan pan left dan pan right.

4.      Gerakan Objek
Kebalikan dari gerakan kamera, gerakan objek artinya kamera tetap diam dan yang bergerak objek bidikannya.
a.       Objek sejajar dengan kamera.
Dalam posisi seperti ini maka kamera tetap harus mengikuti gerak objek. Baik kedepan maupun  kebelakang. Untuk bisa mengikuti gerakan objek, bida dilakukan dengan berbagai cara, baik kendaraan, rel, maupun alat bantu seperti crane.
b.      Walk-in /Walk-away
Objek menjauh atau mendekat ke kamera. Jika objeknya menjauhi kamera disebut walk-out atau walk-away dan jika objek mendekati kamera disebut walk-in.
c.       Framing
Framing adalah masuknya objek dalam film yang awalnya kosong. Dalam sebuah film sering tampak scene yang frame-nya kosong. Kemudian muncul aba-aba : in-frame, disusul oleh seorang aktor masuk kedalam frame, atau sebaliknya. Terkadang aktor harus keluar dari frame dengan aba-aba out-frame.


5.      Komposisi
Komposisi dalam sebuah frame ditentukan oleh 3 faktor :
a.      Headroom
Jika kameraman sebuah objek dengan ukuran medium shot, maka objek harus proposional, yaitu kepala bagian atas dengan batas frame harus diatur tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
b.      Noseroom
Noseroom diartikan sebagai jarak pandang seseorang terhadap objek lainnya, baik ke kiri maupun kekanan. Komposisi ini tentunya dikemas untuk mendapatkan gambar yang menarik, karna dengan noseroom berarti seseorang sedang melakukan interaksi dengan orang atau benda lainya.
c.       Looking Space
Orang yang sedang berjalan atau berlari selalu menyisakan ruangan di depan atau arah seseorang yang sedang berlari atau berjalan itulah yang disebut looking space, sementara bagian belakangnya disebut back space.
(Baksin, 200:115-1360).



BAB III

METODE PELAKSANAAN PKL

Dalam pelaksanaan PKL di USM TV, sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, kami bekerja dalam divisi Kameraman. USM TV merupakan media penyiaran dengan fokus siarannya pada pendidikan, menyosialisasikan segala informasi pendidikan baik itu dari mahasiswa, karyawan maupun dosen di kampus USM. Oleh sebab itu diperlukan tanggung jawab yang besar untuk memenuhi kebutuhan khalayak umum. Dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan di USM TV, kami mengerjakannya dengan penuh tanggung jawab dan besungguh-sungguh dengan semaksimal mungkin. Agar tidak terjadi sebuah kesalahan yang bisa mnegakibatkan dampak buruk bagi kami dan nama Universitas kami.

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pkl

            Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di USM TV yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang, Jawa Tenggah. Adapun pelaksanaan kegiatan PKL dilaksanakan pada :
Waktu                         : Tanggal 24 Juli sampai – 8 September 2017
Tempat            : USM TV Jl. Soekarno-Hatta, Tlogosari
                          Kota Semarang Jawa Tengah


Kontak  : (024) 670-2757
                              usmtv@usm.ac.id

3.2. Metode Pengambilan Data PKL

            Dalam kegiatan PKL ini penulis mengunakan beberapa metode penelitian antara lain :
a. Observasi
            Peserta PKL melakukan pengamatan langsung dan tidak langsung terhadap kegiatan dan proses pengambilan gambar yang terjadi ditempat PKL. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data objektif.
            Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. ( Rachmat Kriyantono, 2008). Pelaksanaan dilakukan dengan cara metode observasi partisipasi aktif, agar dapat mengahasilkan hasil yang optimal dalam penelitian.
b. Interview ( Wawancara )
            Metode pengumpulan data dengan mengandalkan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait baik pimpinan maupun dengan reporter di Stasiun USM TV. Wawancara adalah percakapan antara penelitian yang berharap mendapatkan informasi dan informasi yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek.
c. Dokumentasi
            Peserta PKL mendapatkan atau juga mencari data-data otentik pendukung kegiatan PKL baik yang diperoleh la
ngsung dari tempat PKL atau data-data tambahan dan internet sebagai pendukung kegiatan.

3.3 Matrikulasi Praktek Kerja Lapangan

No
Nama Kegiatan
Minggu
I
II
III
IV
1.       
Pengenalan Berita USM TV
1.1. Perkenalan Seputar Studio USM TV, beserta jajaran crew USM TV
1.2. Pemahaman struktur organisasi media berita USM TV
1.3. Pengenalan Lingkungan PKL
-
-

-


-



2.       
Pengamatan berperan serta dan wawancara mendalam di USM TV
2.1. Siapa yang bertanggung jawab dalam penerbitan Berita di USM TV
2.2. Mencari tahu hambatan dalam peliputan di USM TV

-


_

_


3.       
Lanjutan pengamatan berperanserta dan wawancara mendalam
3.1. Penulis mengikuti aktivitas tim redaksi berita USM TV baik di kantor maupun di lapangan.



-

-

4.       
Analisis data/ dokumen



-



BAB IV

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi

Lembaga Penyiaran swasta adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. Stasiun penyiaran local adalah stasiun yang didirikan dilokasi tertentu. Dengan wilayah jangkauan terbatas dan memiliki studio dan pemancar sendiri.
            Wilayah jangkauan siaran adalah wilayah layanan siaran sesuai dengan ijin yang diberikan, yang dalam wilayah tersebut dijamin bahwa sinyal dapat diterima dengan baik dan bebas dari gangguan atau interferensi sinyal frekuensi radio lainnya. USM TV merupakan suatu bentuk badan usaha penyiaran swasta local yang wilayah siarannya mencangkup Universitas Semarang dan daerah Sekitarnya.

4.2. Sejarah Perusahaan

USM TV adalah sebuah badan usaha penyiaran swasta local yang didirikan oleh Universitas Semarang pada tahun 2017.USM TV mendapatkan ijin siaran pada bulan Agustus kemarin, sebelum mendapatkan ijin, USM TV menyiarkan melalui media You Tube dengan chanel USM TV yang terdapat 3 program acara yaitu USM News, Event Campus, dan Mutiara Kalbu, Entertainment dan Science and Knowlidge sekarang sedang dalam


penggembangan program acara untuk meningkatkan mutu dan kulaitas dari USM TV sendiri.

4.3. Profil Perusahaan

            Profil 
Nama Lengkap              : Televisi Komunitas Universitas Semarang ( USM TV )
           Pendiri                          : Prof. Ir. Joetata Hadihardaja
           Induk                            : Universitas Semarang
           Status Perusahaan         : Swasta
           Industri                         : USM TV
           Luas Tanah                    : 10m x 10m 
           Letak                             : Jl. Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang 59160 
           Email                             : usmtv@usm.ac.id
           Website                         : tv.usm.ac.id




Tabel 1
Posisi Frekwensi
Chanel
Vision Car
Spaci Car
Sound Car
58
586.37
3.4
752.38

Foto Perusahaan

Logo Perusahaan

4.4. Visi, Misi dan Moto Perusahaan

Visi
Visi dari USM TV adalah menjadi stasiun televisi bidang pendidikan yang unggulan dan dapat memberikan kontribusi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Misi
Menjadikan USM TV stasiun televisi sbagai stasiun televisi terbaik dan terpercaya bagi konsumen dalam pengembangan sumber daya manusia, pendidikan, perdagangan, kerohanian hiburan dan olah raga serta informasi seputar Semarang. USM TV akan memberikan pelayanan kualitas maupun kualitas yang terbaik, menyediakan berbagai program kreatif, inovatif, dan berkualitas.
                        Moto
USM Jaya

 4.5. Struktur Organisasi

 Kepengurusan di USM TV adalah sebagai berikut :
1. Direksi :
Direktur                                               : Whisnumurti A., S.T., M.Kom.
Manajer Program                                : Firdaus Azwar Ersyad, S.Sn., M.Sn.
M. Administrasi dan Sumber Daya    : Nur Wakhidah, S.Kom., M.Cs.
Manajer Promosi                                 : Sri Handayani, S.T., M.T.
Kepala Program                                  : Basworo Ardi Pramono, S.T., M.T.
Kepala Produksi dan Pasca Produksi             : Agusta Praba R.P., S.Kom., M.Kom.
Kepala Teknik                                     : Atmoko Nugroho, S.T., M.Eng.
Divisi Keuangan                                 : Gita Aprinta EB, S.Sos., M.Si
Divisi Umum dan HRM                     : Khoirudin, S.Kom., M.Eng.

 4.6. Standart Operasional Prosedur

                        1. Editor
                        a. Identitas pekerja
Nama Pekerja             : Aditya Kukuh Wicaksono S.E
Jabatan Pekerja           : Editor
Instansi Pekerja           : USM TV
                        b. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab memastikan editing gambar dan suara, mengumpulkan, memilih, menata, serta memotong  gambar hasil shoting serta mengatur suara maupun sound effect  sesuai dengan naskah program sehingga menghasilkan program produksi yang siap tayang. Serta membuat perencanaan kreatif audio visual yang telah ditentukan.
2. Kameraman
                        a. Identitas Pekerja                             
                                     Nama Pekerja            : Irvan Khoirul Umamsyah S.Ds
Jabatan Pekerja           : Kameraman
Instansi Pekerja           : USM TV
                        b. Tanggung jawab
Seorang kameraman bertanggung jawab melakukan pengecekan fisik kamera secara menyeluruh dan peralatan pendukung, dan melakukan pengecekan pengoperasian kamera dan mikrophone sebelum meliput. Kameraman juga bertanggung jawab mengambil gambar sesuai dengan apa yang ditentukan oleh produser dan memberikan hasil gambar yang baik


 



BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pelaksanaan Magang Tanggal 24 Juli – 8 September 2017

Selama kurang lebih satu bulan yaitu terhitung sejak 24 januari sampai dengan 8 September 2017 penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan. Kegiatan PKL tersebut penulis melakukan disebuah stasiun televisi swasta di Kota Semarang tepatnya di Universitas Semarang dengan stasiun televisinya USM TV. penulis ditempatkan sebagai kameraman news. Dengan adanya bimbingan darikameraman, menjadikan penulis dapat mempelajari lebih dari satu macam profesi saja yaitu sebagai kameraman lapangan dan kameraman studio. Jadi penulis mempelajari bagaimana persiapan meliput berita lalu mengolahnya sehingga menjadikannya sebuah berita yang layak ditayangkan. Penulis melaksanakan kegiatan magang dengan 7 hari kerja dalam seminggu, senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat bekerja di USM TV, sedangkan sabtu dan minggu kalau ada job dari atasan.
Selama PKL penulis diwajibkan untuk datang tepat waktu. Sebelum melakukan peliputan, penulis menunggu perintah dari atasan. Selama proses peliputan, penulis mendampinggi reporter dan juru kamera. Namun terkadang, penulis juga diberikan kesempatan untuk memegang langsung kamera mengantikan juru kamera. Setelah melkukan peliputan penulis terkadang melakukan preview gambar, kemudian memberikan


kepada editor. Selama kegiatan magang, penulis lebih berperan sabagai juru kamera dan mempunyai 10 jam kerja dalam sehari. Namun hari minggu tidak ada ikatan jam kerja, karna hanya membantu. Dan bukan termasuk kedalam PKL. Pada hari pertama melakukan magang penulis langsung ikut kelapangan tanpa adanya pembinaan pra PKL. Hanya diperkenalkan dengan staf yang ada di divisi News.

5.2. Tugas - tugas PKL

Tugas yang diberikan kepada penulis adalah sebagai kameraman peliputan karna sesuai dengan judul yang diajukan dalam tujuan PKL. Dihari pertama penulis mengamati kegiatan kameraman saat mengambil gambar kegiatan 
Minggu Pertama
            Penugasan Penulis di minggu pertama yaitu berkenalan dan dikenalkan dengan seluruh staf atau karyawan yang bekerja dalam program Prime Time News Metro TV. Selain, itu penulis juga ditunjukkan mengenai alat-alat yang digunakan dan dijelaskan fungsinya alat tersebut untuk produksi di dalam studio maupun di control room. Dikenalkan dengan software yang sering digunakan dalam proses editing vidio maupun audio. Software yang sering digunakan adalah Edius baik dalam vidio maupun audio. penulis juga sudah bisa mengoperasikan alat-alat yang digunakan pada saat produksi di bagian control room. Dalam meliput penulis hanya mengikuti arahan dari atasan.           
Hari
Keterangan
Senin
Pengenalan staf dan alat-alat yang digunakan dan diberikan penjelasan
Selasa
Mempersiapkan alat dan mengamati proses peliputan berita
Rabu
Mempersiapkan alat diberi arahan dan mengamati
Kamis
Mempersiapkan alat dan diberi kesempatan mencoba mengambil gambar
Jumat
Dikenalkan dengan software Edius
Sabtu
Memperhatikan proses editing mengunakan software Edius
Minggu
Ikut dalam proses wedding dari job PH milik atasan

Minggu Kedua
            Diminggu ke dua penulis diberikan kesempatan untuk mencoba langsung proses pengambilan gambar, kemudian di berikan masukan serta arahan setelah selesai atau waktu jam PKL sudah usai. Kemudian penulis juga diberikan tugas untuk gambar yang telah diambil pada proses peliputan mengunakan software Edius.

Hari
Keterangan
Senin
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat dan diberikan kesempatan mengambil gambar
Selasa
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, membersihkan alat dan belajar editing
Rabu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat dan meliput
Kamis
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat dan meliput
Jumat
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat dan editing vidio
Sabtu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat dan editing vidio
Minggu
Free

Minggu Ketiga
            Diminggu ketiga penulis diberikan tugas sepenuhnya untuk meliput sebuah berita tanpa ada arahan dari kameraman  liputan USM TV. dan di berikan tugas editing sama seperti pada minggu kedua yaitu penyusunan gambar.
Hari
Keterangan
Senin
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Selasa
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat,  meliput dan editing
Rabu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Kamis
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Jumat
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat,  meliput dan editing
Sabtu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Minggu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat,  meliput dan editing

Minggu Keempat
Diminggu terakhir, penulis masih diberikan tugas yang sama, hanya saja diminggu terakhir penulis diberikan tugas akhir untuk membuat sebuah vidio ucapan selamat ulang tahun untuk hari jadi USM dalam format berita maupun instagram.

Hari
Keterangan
Senin
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Selasa
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat,  meliput dan editing
Rabu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Kamis
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing
Jumat
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat,  meliput dan editing
Sabtu
Mempersiapkan alat, mengemaskan alat, meliput dan editing untuk tugas akhir
Minggu
Ikut serta pengambilan gambar dalam acara wedding

5.3. Evaluasi

Setelah kurang lebih selama satu bulan melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di USM TV Semarang pada acara Liputan, adapun hasil dari kegiatan tersebut berupa laporan Kuliah Kerja Komunikasi yang berjudul “Proses Pengambilan Gambar Acara Liputan di USM TV”.
Selama menjalankan kegiatan PKL tersebut, penulis mendapatkan banyak pengalaman baru dan pengetahuan seputar proses pengambilan gambar dan editing di televisi. Penulis mendapatkan kesempatan untuk mempelajari banyak hal tentang media dalam memberikan informasi dan bentuk gambar kepada masyarakat yang mampu mempengaruhi masyarakat. Intinya adalah kegiatan ini sangat menyenangkan dan bermanfaat banyak bagi perkembangan pandangan penulis mengenai teori dalam perkuliahan dan praktek di lapangan.
Penulis yang sebelumnya belum begitu paham dalam pembuatan produksi berita televisi yang diajarkan di bangku perkuliahan harus belajar lagi menyesuaikan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Karena cara produksi program televisi yang diajarkan di bangku perkuliahan sangat berbeda dengan di USM TV Semarang. Meskipun agenda kerja penulis padat mulai pukul 07:00 WIB s/d 17:00 WIB. Akan tetapi, penulis merasakan kebahagiaan karena dapat banyak ilmu dan teman-teman yang baik dan ramah.
Proses liputan di USM TV dalam produksinya sesuai dengan teori produksi program acara televisi yang ada. Tahap – tahap produksi tersebut meliputi Pra Produksi, Produksi dan Post Produksi. Format cara pengambilan gambar yang ada dalam proses peliputan pun sesuai dengan teori format berita yang dipelajari selama perkuliahan. Selain itu, Penulis dapat mengetahui bagaimana peran USM TV sebagai televisi swasta kampus berita seputar kampus dalam menghadirkan berita-berita faktual untuk memberikan informasi kepada masyarakat, memberikan edukasi, dan mempengaruhi pola pikir masyarakat bahwa pendidikan itu penting. Sebagai masyarakat, dituntut untuk mengikuti perkembangan sistem pendidikan di negara sendiri. Sebab dari pendidikaan semua hal dikendalikan mulai dari teknologi, ekonomi dan lain sebagainya.








BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

            Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di USM TV sebagai kameraman di lapangan. Namun terkadang penulis sering diberikan tugas lain oleh pembina magang, seperti editing, wartawan, dan juga sering diajak dokumentasi acara pernikahan (wedding). Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan selama 1 bulan. Yaitu dari tanggal  24 Juli sampai – 8 September 2017 dari keseluruhan hasil penelitian selama praktek kerja lapangan dan uraian dalam pembahasan pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. Siaran berita liputan di USM TV termasuk jenis berita liputan di USM TV merupakan salah satu siaran berita pendidikan yang ada di kampus Semarang, di bandingkan dengan stasiun televisi yang lain.

6.2. Saran

Beberapa saran untuk USM TV :
Agar lebih meningkatkan kualitas dan kemampuan seorang kameraman dengan memberikan pelatihan pendidikan keterampilan yang menunjang aktifitas kerja. Memperbaharui kamera yang berstandar broadcast karna kamera yang saat ini digunakan kurang dari standar broadcast.


Memberikan banyak pengetahuan kepada mahasiswa dan mahasiswi tentang instansi magang supaya mahasiswa dan mahasiswi sudah mengetahui terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana kegiatan di instansi magang tersebut. Peralatan perlu diperbanyak agar mahasiswa dan mahasiswi tidak terlalu sulit untuk belajar.







DAFTAR PUSTAKA


Baksin, Askurifai, 2006, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gerald, Millerson, 1990, The Technique of Television Production Twelfth Edition, Great Britain: Focal Press.
Harahap, Arifin S, Drs, 2006, Teknik Memburu dan Menulis Berita, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Iskandar, Muda Deddy, 2005, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni, 2004, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara.
Sendjaja, Sasa Juarsa, 2002, Teori Komunikasi, Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Wibowo, Fred. 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus
Koran sindo. 2017. Verifikasi Media Massa, Perlukah? https://nasional.sindonews.com (diakses 16 Maret 2017 pukul 12.05 WIB ).
Dewan pers. 2017. Siaran Pers Penjelasan Dewan Pers Tentang Hoax dan Perkembangan Verifikasi Perusahaan Pers di https://news.detik.com ( diakses 17 Maret 2017 pukul 21.45 WIB ).


Dari redaksi. https://www.metrotvnews.com ( diakses 19 Maret 2017 11.45 WIB ).
About us. https://www.metrotvnewa.com ( diakses 19 Maret 2017 pukul 12.05 WIB ).
Prime time news. https://video.metrotvnews.com ( diakses 19 Maret 2017 pukul 12.11 WIB ).
       








                                
                                              

Comments

Popular Posts